::IBUR::

Friday, July 21, 2006

IBU

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan

Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas . . . . . . . . . . . .
Ibu . . . . . . . . . . . . . ibu . . . . . . . . . . . . .

Ingin kudekap dan menangis dipangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
Lalu do'a-do'a baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas . . . . . . . . . . . . . . .
Ibu . . . . . . . . . . . . . ibu . . . . . . . . . . . . .

Iwan Fals
------

Short but very nice song...make me want to cry when hear this song.
Thanks bung Iwan..

Monday, July 10, 2006

Nikmat itu akan segera hilang

1...2..3...
3..2..1...
Yah seperti itulah, sesutu bertambah dan berkurang.
bertambah menjadi klimaks..dan pasti akan berkurang, akhirnya menjadi 0.

Tidak ada yang abadi, hanya pertanyaan apakah selama detik2 angka itu kita bisa berbuat sesuatu. Sesuatu yang sederhana namun bermakna.

Semoga saja kita sempat menikmati maknanya sebelum hilang diambil pemiliknya.
Semoga saja kita bisa brow2ku yang ganteng2...amin